A Story From My Self

Pages

Friday, April 28, 2017

Setelah Puncaki Klasemen Pembalap Sementara Rossi Yakin Akan Berjaya Di Seri Eropa

          Valentino Rossi berhasil memuncaki klasemen pembalap MotoGP setelah berhasil menjadi runner-up pada seri Amerika Serikat, tetapi hal ini diraih bukan karena kebetulan karena dari awal yang kurang baik menimpa Rossi pada saat sesi latihan bebas, berhasil membukukan catatan waktu 2 menit 06,292 detik dan menempati posisi delapan serta terpaut 1,369 detik dari pemuncak klasemen saat itu Maverick Vinales, pada saat sesi latihan bebas dua Rossi mampu memperbaiki catatan waktunya menjadi 2 menit 4,806 detik dan menempati posisi keempat pada hari kedua sesi latihan bebas, sedangkan pada sesi latihan ketiga dan keempat Rossi hanya mampu membukukan waktu 2 menit 06,915 detik dan 2 menit 05,910 detik dan tercecer di posisi 15 dan 11 pada sesi ini.
      Sesi kualifikasi Rossi berhasil membukukan catatan waktu terbaiknya 2 menit 03,673 detik dan berhak menempati posisi ketiga dan terpaut 0,932 detik dari Marq Marquez yang menjadi pole position pada balapan di Amerika Serikat, Sempat terjadi insiden antara Rossi dan Vinales pada tikungan ke 18 pada awal kualifikasi di mulai, Rossi yang melambat sedangkan Vinales yang sedang mencoba meraih waktu terbaiknya, bersenggolan dan sempat Vinales hampir terjatuh, tetapi hal ini tidak terjadi.
Picture by: Motogp.com
       Saat konfrensi pers Rossi menegaskan, “kami tidak bersentuhan, karena saya tidak merasakan itu, tetapi saat Vinales melewati saya ia mengatakan sesuatu dan yang saya tahu, “Sial, Ada apa dengamu?” saya tidak mengetahuinya.” Rossi juga menegaskan bahwa rata-rata semua pembalap biasanya akan selalu melambat saat memasuki tikungan akhir, dan itu normal dan juga memberi kesempatan kepada pembalap belakang yang sedang atau akan mencatat waktu terbaiknya, tetapi ketikan ditanya apakah dirinya merasakan atau melihat ada Vinales atau pembalap lain ia mengatakan, “mungkin saya melambat tetapi saya tidak melihat apapun dan Vinales,” tuturnya.(Autosport.com)
      Insiden ini berakhir dengan damai dan mungkin tidak seperti Rossi dan Lorenzo yang berseteru di dalam satu tim, kalau ini terjadi yang sangat dirugikan adalah kubu Yamaha sendiri, tetapi akhirnya ini dapat dipadamkan terlebih dahulu walaupun kedepannya kita tidak tahu apa yang terjadi pada mereka berdua.
      Race dimulai dengan kondisi kering serta berada dalam suhu 23 derajat celcius dengan suhu dilintasan 40 derajat celcius, Rossi mengawali start yang baik tetap berada pada posisi ketiga pada balapan hari itu, saat mengejar duo Repsol Honda, Dani Pedrosa dan Marq Marquez pada putaran ketujuh di tikungan ketiga terjadi sedikit sentuhan dengan pembalap Monster Tech3 Yamaha, Johann Zarco, tetapi Rossi tidak terjatuh dan melebar ke sisi lintasan yang lain di tikungan keempat, tetapi yang disayangkan race director memutuskan menghukum Rossi dengan penalti 0,3 detik akibat insiden dengan Zarco yang memaksanya memotong jalur seharusnya.
Picture By: Motogp.com
       Akan tetapi, Hasil finish di posisi keduanya tidak gugur karena Pedrosa tidak bisa mempersempit jarak dengan Rossi dan akhirnya Rossi berhasil menyelesaikan balapan pada posisi kedua, tetapi insiden dengan Zarco kali ini membuat ia kecewa terlebih hukuman 0,3 detik yang diberikan race director pada dirinya dianggapnya tidak adil, “Saya tidak punya pilihan, saya harus memotong jalur tersebut karena jika saya memaksakan kita (Zarco) akan terjatuh bersama dimana kamu berada dalam kecepatan 180 km/h dan saya tidak punya pilihan lain,” ujar Rossi ketika diwawancarai oleh BTSport.
        Rossi juga menyayangkan tindakan yang diambil oleh Zarco, yang ia nilai terlalu berbahaya dan agresif, seharusnya ia bisa mendapatkan kesempatan ditikungan lain, kalau Zarco menggunakan cara ini mungkin cara ini bagus kalau Zarco lakukan di Moto2 tetapi tidak untuk MotoGP, tetapi Rossi menuturkan, “Zarco adalah pembalap baru yang bagus, dia sangat bertalenta tetapi dia tidak bisa menggunakan cara yang sama di MotoGP, ini bukan Moto2,” tandasnya (BTSport)
        Dua insiden kecil saat kualifikasi dan balapan bukan hal yang bagus dan dinantikan bagi Rossi, terlebih ia hanya mendapatkan posisi kedua saat seri Amerika Serikat, tetapi dengan jatuhnya Vinales, Rossi berhasil memuncaki klasemen pembalap dengan selisih enam points dari Vinales ini hal yang baik bagi dirinya berhasil memuncaki klasemen pembalap sementara ini adalah berkah sendiri bagi pembalap 38 Tahun ini.
Picture By: Motogp.com
        “Ini sangat mengejutkan sekali, dari seri Argentina hingga Amerika setiap saat sesi latihan kami mencoba cari cara yang terbaik dengan motor ini, tetapi kami sulit mengerti dengan motor ini, sehingga sulit untuk mengambil keputusan saat kualifikasi dan balapan, pada akhirnya kami memilih menggunakan motor lama, saya rasa itu adalah pilihan terbaik kami, karena saat Pedrosa dan Crutchlow (di Argentina) mencoba melewati, saya dapat menjauh dari kejaran mereka,” tuturnya. (Motorsport.com)
Picture By: Motogp.com
         Ketika ditanya tentang seri Eropa yang akan dilaluinya Rossi mengatakan, “Semenjak seri MotoGP dimulai, saya sudah menjadikan juara seri sebagai acuan saya itu juga berlaku semenjak tahun lalu, dan itu juga sama dengan tahun ini, Jerez, Le Mans, Mugello, Barcelona dan Assen itu adalah track yang sangat baik untuk merasakan kemampuan motor ini maksimal untuk mencapai itu saya dan tim berusaha untuk berkonsentrasi penuh.” Tuturnya. (Motorsport.com)
         Akhirnya seri MotoGP kembali ke Eropa setelah berada di Asia (Qatar) dan Amerika (Amerika dan Argentina), Rossi menatap seri ini sebagai seri pamungkasnya untuk mencoba kembali mengejar ambisinya menjadi juara dunia kesepuluh kalinya, tentunya seri yang ia sebutkan adalah seri yang kemungkinan akan digenggamnya dan tidak akan lepas, meskipun tahun lalu di kampung halamannya sendiri Italia, ia gagal finish gara-gara problem mesin yang mengeluarkan asap pada awal putaran balap, tentunya dengan bekal sebagai pemimpin klasemen pembalap adalah modal besar dirinya untuk menatap seri Eropa yang akan dimulai dari Jerez, Spanyol.(R79)

Share:

Tuesday, April 25, 2017

Lorenzo Tatap Seri Jerez dengan Kepercayaan Diri Penuh.

       Posisi sebelas pada seri Qatar dan terjatuh di lap awal seri Argentina merupakan mimpi buruk untuk juara dunia MotoGP lima kali Jorge Lorenzo, memutuskan pindah ke Ducati pada musim lalu, Lorenzo mulai kesulitan untuk beradaptasi dengan Desmosedici 17, awal yang kurang baik dari awal test pra musim, banyaknya masalah pada Motor dan selalu menjadi bayang-bayang Andrea Dovizioso menjadi problem terbesar bagi Lorenzo di tim barunya tersebut.
       Pada seri Amerika Serikat, Jorge Lorenzo mulai beradaptasi dengan motor barunya tersebut ini juga terlihat dari sesi latihan bebas 1 dan 2 Lorenzo berhasil membukukan waktu 2 menit 06,017 detik dan 2 menit 05,282 detik di sesi latihan bebas 2 berhasil memperbaiki catatan waktunya sedangkan pada sesi latihan 3 dan 4 Lorenzo berhasil membukukan waktu 2 menit 06,932 detik dan 2 menit 06,032 detik. Meskipun pada sesi latihan bebas 2 ke 3 sempat menurun waktunya pada sesi latihan 4 Lorenzo bisa mengembalikan performanya kembali, terlebih pada sesi latihan para pembalap masih tergolong mencoba settingan dan jenis ban apa yang cocok pada hari kualifikasi dan balapan.
Lorenzo bersama para kru mekanik Ducati sedang melihat laptime kompetitor mereka pada Seri Amerika Serikat.
 (Credit Photo by motogp.com)
         Masuk pada sesi kualifikasi Lorenzo berhasil menembus sesi kualifikasi 2 dengan membukukan catatan waktu 2 menit 04.648 detik pada saat kualifikasi sesi 1 dan menjadi salah satu pembalap yang berhak untuk mengikuti sesi kualifikasi kedua, sedangkan pada saat kualifikasi sesi 2 Lorenzo berhasil membukukan waktu 2 menit 04.151 detik. Dan berhasil menempati posisi start keenam, performa terbaik Lorenzo saat kualifikasi bersama Ducati, dari sesi 1 ke 2 ia berhasil mempertajam waktunya sehingga berhasil masuk di barisan kedua.
      Ketika ditanya tentang performanya dari latihan bebas dan kualifikasi, Lorenzo menuturkan Anda tahu, saya tidak akan senang jika start keenam dalam tahun-tahun terakhir. Tapi Anda tahu, mengetahui di mana kami sebelumnya, serta balapan buruk di Qatar dan Argentina, lalu pramusim yang tidak baik, akhirnya (saya meraih) hasil yang cukup bagus. Sebuah kelegaan besar bagi seluruh tim. Saya senang.” (id.motorsport.com)
Credit Photo by: motogp.com
Menatap Seri Jerez dan Problem Ban yang Masih Menghantui
        Hasil latihan bebas dan kualifikasi yang baik menjadi kekuatan baru Lorenzo untuk menatap balapan seri Amerika Serikat, meskipun hanya finish diposisi kesembilan dengan terpaut +17.979 detik dari juara seri Marq Marquez, meskipun hanya bisa berada di posisi sembilan, “saya gembira dengan hasil tersebut karena saya merasa lebih cepat dari sebelumnya dan mampu mendekati Dovizioso, tentunya hasil ini bukan berarti saya bisa berpuas diri, karena ini awal yang bagus untuk menatap balapan berikutnya karena sedikit demi sedikit saya mulai bisa merasakan dan senyawa dengan motor ini.”(Motogp.com)
         Meskipun mengaku sedikit demi sedikit mendapat motivasi dengan performanya di balapan seri ini, Lorenzo mengaku masih mengeluhkan performa ban depan Michelin yang cepat habis dan sempat mengacaukan ritme balapnya dan tentunya ketika Iannone menyalipnya secara agresif sehingga ia melambat dua detik dari ritme seharusnya, dan kemudian disalip petrucci sehingga membuat Lorenzo harus puas berada di posisi kesembilan.
Credit Photo by: motogp.com
       Lorenzo menuturkan “awal balapan saya percaya diri bisa mengimbangi Dovizioso hingga akhir, akan tetapi ban depan saya mulai cepat habis sehingga kehilangan waktu, selain itu juga Iannone mencoba menekan saya dengan cara aggresif dan tentunya saya kehilangan posisi setelah itu saya kembali disalip oleh Pertrucci.” (Motogp.com) Meskipun begitu Lorenzo menuturkan juga “problem ban sama seperti ketika saya berada di Yamaha, tentunya berkat gaya membalap saya yang membuat ban depan saya cepat habis dan tergerus terutama pada tiga corner yang membuat ban cepat tergerus karena saya harus mengantung gas pada corner tersebut.”(Autosport.com)
        Walaupun demikian, Lorenzo sangat senang dengan performanya bersama Ducati, meskipun mungkin masih ada masalah dengan motor barunya tersebut, tetapi Lorenzo dapat menemukan ritme balapnya dan mengaku nyaman bersama Ducati, awal yang baik bagi Lorenzo untuk menatap seri Jerez dan beberapa seri di Eropa, karena ini modal yang penting bagi sang juara dunia lima kali tersebut. (R79)

Share:

Monday, April 17, 2017

10 Presenter Wanita Cantik yang Berada di Layar Kaca MotoGP

      Tahun 2017 adalah musim MotoGP yang penuh dengan hal yang baru, pembalap, tim, hingga peraturan, tentunya perlu ulasan yang baik serta tajam untuk menjelaskan kepada khalayak atau masyarakat umum, tentunya ini salah satu tugas presenter selain membawakan acara ia juga harus bisa memberikan informasi detail, selain itu juga disela-sela keseriusan dalam membahas ini diperlukan juga talent untuk membawakan sebuah trivia atau kuis yang tentunya membuat penonton juga tidak bosan.
        Di Indonesia kita mempunyai presenter-presenter cantik yang bertugas membahas dan mengulas hal-hal yang berbau dengan motor dan tentunya dibantu oleh komentator, kok perempuan? Jangan salah mereka juga lebih lihai dan tau soal seluk beluk soal motor besar yang satu ini, tentunya ditemani juga pembawa kuis yang setia menemani para GP Mania, siapa sajakah mereka? Kita ulas dibawah ini.
  • Widya Saputra
    Widya (Kiri) saat bersama dengan Sri Wahyuni peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 sumber dari Instagram @widyacatlady
          Pernah mengawali karir sebagai penyanyi cilik bersama trio Laris dan mengikuti pencarian bakat yang diadakan salah satu majalah remaja, Perempuan kelahiran 26 Februari 1985 menjadi salah satu presenter andalan MotoGP semenjak tahun 2006 sampai 2008, Widya piawai mengulas topik-topik hangat yang terjadi di MotoGP, tentu ini membuat namanya melambung sebagai presenter MotoGP, sempat juga menjadi presenter di beberapa jenis olahraga, saat ini Widya lebih aktif menjadi presenter olahraga di salah satu stasiun televisi swasta.
  • Yuanita Christiani
    Sumber gambar dari Instagram @yuanitachrist
           Bagi kalian yang selalu ingin mendapatkan hadiah ratusan ribu dan jutaan rupiah, pasti tidak lupa dengan sosok yang satu ini, dengan semangat dan senyuman cerianya Yuanita tidak segan-segan untuk mengatakan “Selamat anda mendapatkan uang Satu Juta Rupiah,” ditambah dengan parasnya yang cantik ia selalu menemani para GP Mania saat awal, jeda MotoGP dan Di akhir balapan. Yuanita menemani kita dari tahun 2007 sampai Widya berhenti dari presenter utama MotoGP.
  • Hilyani Hidranto
    Hilyani bersama anaknya, sumber gambar dari Instagram @hilyanihindarto
            Sama seperti Yuanita, Hilyani atau Yani sapaan akrabnya, sempat menjadi salah satu presenter kuis, dengan perawakan rambut pendek dan sedikit tomboy, ia selalu menemani GP Mania yang sedang mengharapkan hadiah apalagi sedang tanggung bulan, Yani yang juga finalis salah satu MTV VJ Hunt tahun 2005 kini sedang menikmati kehidupannya bersama sang suami yang berprofesi seorang pebasket.
  • Auxillia Paramita
    Sumber gambar dari visiberita.com
       Finalis gadis sampul di salah satu remaja ini juga setia menemani para GP Mania dalam menunggu gelaran balapan MotoGP, Mita sapaan akrabnya kini lebih memilih kegiatannya dengan berakting untuk FTV alasannya agar bisa mengatur waktu dengan anak yang kini menjadi prioritas Mita saat ini.
  • Venilia Agik K
    Sumber gambar dari Instagram @veniliaagik
       Perempuan aseli Samarinda juga pernah menemani para GP Mania disaat kualifikasi dan tentunya pada saat kuis MotoGP, Veni sapaan akrabnya juga piawai beladiri capoeira yang pasti membuat pria nakal yang ingin melecehkannya berpikir baik-baik untuk melakukannya, Veni yang juga jago dalam beberapa olahraga ini juga bisa main futsal, alasannya agar badann biar fit dan juga menjaga kondisinya tetap bugar.  
  • Indah Alex
    Sumber gambar dari Instagram @indahalex88
          Mengawali sebagai model Indah alex mencoba keberuntungannya menjadi salah satu presenter, dan bagi pria yang mengenal Indah sebagai Presenter MotoGP, pastinya para GP Mania sangat betah melihat parasnya yang cantik, Indah yang juga sukses dalam pendidikannya dalam program master stylish di Milan, Italia dan kini Indah lebih sibuk bisnis fashion yang ia rintis di Indonesia.
  • Claudia Soraya
    Sumber gambar dari Instagram @claudiasoraya
         Mengawali karir sebagai pemain sinetron, Claudia juga pernah menjadi presenter MotoGP pada tahun 2014-2015, selain menjadi presenter MotoGP Claudia sering wara-wiri di televisi sebagai bintang iklan, pemain sinetron dan juga FTV.
  • Adinda Thomas
    Sumber gambar dari Instagram @adindathomas
          Lebih dikenal sebagai pemain film dan sinetron, Dinda sapaan akrabnya, saat ini masih tercatat sebagai mahasiswi Komunikasi Massa di salah satu perguruaan tinggi swasta, ini juga dikenal melalui program teleseri Stereo dan Super Dede, yang membuat namanya dikenal publik, kelihaiannya dalam akting membuat ia banyak kebanjiran job tentunya yang mampir salah satunya menjadi Presenter kuis MotoGP yang menemani GP Mania saat menjelang balap atau akhir balap, ia pun tidak kalah apik membawakan kuis MotoGP, kelihaiannya mengolah kata-kata dan senyumannya membuat para GP Mania betah di depan televisi.
  • Maria Vania
    Sumber gambar dari Instagram @maria_vania
          Perempuan aseli Bandung ini, mengawali karirnya sebagai salah satu sportcaster di sambanesia spesial Piala Dunia 2014, awalnya Vania sapaan akrabnya tidak tertarik dengan dunia presenting, ia lebih menyukai bermain sinetron, dari bermacam casting ia coba tetapi gagal dan sempat kembali ke Bandung, tetapi seorang teman mengajaknya ikut casting untuk menjadi salah satu calon presenter untuk mengisi program Piala Dunia 2014, dari sini lah perjalanan karirnya dimulai dan puncaknya Vania semakin tenar sebagai pemandu acara highlights dan pembawa kuis MotoGP saat ini.
  • Lucy Wiryono
    Sumber gambar dari Instagram @lucywiryono
            Siapa saat ini tidak mengenal sosok Lucy Wiryono, komentar-komentar dan informasi terbaru MotoGP selalu keluar dari mulutnya, apalagi jika bertemu soulmatenya Matteo Guerinoni pasti obrolan semakin seru, dari informasi terbaru hingga gosip-gosip dibelakang MotoGP di ulas apik dan membuat penonton seakan-akan ikut di dalam pembicaraan hangat mereka, Lucy yang juga menjadi owner salah satu restoran steak terkemuka di Jakarta, memulai awal karirnya sebagai pembawa acara utama MotoGP setelah menggantikan Widya, setelah itu ia terus menemani kita hingga saat ini.

        Saat adrenalin terpacu, serunya persaingan antara pembalap presenter-presenter cantik ini menemani kita saat jeda ataupun saat selesai, dari jagoan kita kalah atau pun menang mereka tetap tersenyum dan netral dalam menyajikan acara, GP Mania pun terbuai dengan kecantikan mereka dan juga hadiah yang bisa kalian dapatkan untuk pelipur lara dikala jagoan kalian kalah dan tambah berbahagia jika jagoan menang dan juga mendapatkan hadiah, tapi tentunya mereka yang terus menemani para GP Mania hingga kini mari ucapkan Terima Kasih kepada mereka ya!. See ya…

 Bitcoin Gratis Disini!
Share:

Thursday, April 6, 2017

Merajut Persahabatan sekaligus Mencari Inspirasi di Warunk UpNormal

            Halo para pembaca sekalian, biasanya blog gue hadir dengan suguhan tulisan tentang f1, motogp, dan sepak bola dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris(Kegayaan!). Kali ini gue mencoba hal yang berbeda, yaitu menulis sesuatu hal yang berawal dari sebuah niat gue untuk ngisi blog ini, untuk mengisi blog ini pasti yang di butuhkan inspirasi, biasalah untuk menulis sesuatu butuh sebuah inspirasi dan itu enggak bisa datang tiba-tiba atau dipaksakan. Terkadang kita harus keluar dari kandang kita, nah kali ini gue mau cerita sedikit tentang pencarian gue untuk sebuah ide untuk blog ini, Okey let’s find some idea!.
            Hari ini gue masih tetap berada didepan laptop kesayangan dengan layar 12 inch, warna ungu dan microsoft word yang masih putih bersih dengan pointer yang berkedip setiap detik, suasana otak gue sama hati enggak bisa singkron dan diajak kompromi, susah banget ngeluarin kata demi kata, akhirnya gue putusin untuk whatsapp salah satu sohib sebangsa setanah air gue, yaitu cuplis.
            “Plis, sibuk lu?,” sambil menunggu balasan WA dari cuplis, gue masih mencoba memikirkan apa yang gue tulis untuk blog kesayangan ini. Kemudian terdengar suara notif dari hape gue, saat gue liat balasan dari si Cuplis, “kagak, kenapa?,” langsung dengan sigap gue balas WA dia.
“Jalan nyok, udah ampir empat bulan kagak ngumpul-ngumpul.”
“Ayok, tapi si Darto lagi di Vietnam, berdua aja nih?.”
“Wuih keren juga nyampe ke Vietcong, yowes lah berdua aje, pantesan pending WA gue ke dia.”
“Gue cabs ke rumah lo yak,” lanjut gue lagi.
“Okey.”
            Dengan sikap sempurna dan semangat untuk menghilangkan penat, gue langsung shutdown laptop, dan ambil sikap sempurna lagi untuk ambil handuk, untuk apa… Ya mandilah, prosesi mandi gag usah gue sebut soalnya mandi gua masih dalam taraf waras.
            Setelah berpakaian rapi, dan siap-siap untuk jalan ke tempat cuplis, sebelum itu gua WA dulu dah, eh pas mau WA nongol notif si Darto ngirimin sebuah gambar dia baru balik dari Vietcong dan masih di bandara, kenapa gue tau? Ya di gambarnya begitu ceritanya masak dia kirimin gambar Isyana Sarasvati tapi yang gue ceritain lagi di bandara mikir *gaya cak lontong*. Gue bales aje, “Gag ada oleh-oleh cewek Vietnam gitu?,” dia hanya balas “ga.” Ngeselin emang, padahal gue serius soal cewek Vietnam itu, nah setelah itu gue langsung cau ketempat cuplis.
            Sesampainya ditempat cuplis, gue ngerasa janggal kantong jaket gue kok enggak berat yah, pas gue liat ternyata kancingnya enggak kepasang, terus gue panik soalnya didalam situ gue narok hape gue, yaelah ada aja masalah kayak gini, niat mau ngilangin jalan buntu di otak, malah nongol masalah baru, akhirnya dengan langkah tak pasti gue langkahkan kaki gue ketempat si Cuplis, setelah mengetuk pintu rumah cuplis, tak lama Cuplis muncul dengan celana boxer merah dengan kaos Real Madrid kesayangannya.
“Napa lu?,” tanya dia dengan muka heran ngeliat gue.
“Hape gue jatoh, ah ilang dah hape gue.” Ucap gue lesu.
“Yaelah hape butut gitu ilang di sesalin, haha…” siake nih orang walaupun butut dan lama masih bisa order taksi online tuh.
“Kampret luh,” dia ketawa dan kemudian kedalam rumahnya lagi, tak lama dia membawa hapenya.
“Eh tadi nomer lo kan?.”
“Ya.”
“Yaudah gua coba miscall dah, siapa tau diangkat, diambil orang baek,” dia coba telepon dan ternyata diangkat, pas dia ngomong halo, gue samber aja tuh hape dari tangannya tanpa permisi.
“Halo… halo… pak ini yang nemu hape saya.”
“Iya mas, ini jatoh di pertigaan jalan pendek deket betamart.”
“Alhamdulillah, terus bapak posisinya dimana yah?.”
“Saya di gang haji Ghufron, masuk kedalem terus kalau ketemu sablon Boim itu rumah saya.”
“Enggak jauh dari pertigaan pak?.”
“Enggak kok.”
“Okey, nanti saya kesana yah pak, terima kasih.”
“Iya.”
            Dengan semangat empat lima gue langsung ngajak Cuplis untuk kesono dengan motor kesayangan gue, setelah mencari-cari di sekitar situ dan tanya-tanya orang akhirnya ketemu juga tuh rumah, saya langsung samperin, dan ternyata bapak-bapaknya baik mau balikin hape gue yang jatoh dengan Cuma-Cuma, terima kasih pak, mudah-mudahan orderan sablonnya banyak dan laku, ucap gue dalem hati.
            Setelah itu lanjut lagi kerumah si Cuplis buat narok motor dan cau ketempat yang gue inginkan, tapi tunggu? Oh iya dari dulu kebiasaan kita kalau ngajak jalan emang pastinya kudu kagak jelas mau kemana, akhirnya saat nunggu transjakarta, gue nanya lah ke si Cuplis.
“Eh iyak, kita kemana plis?.”
“Kemana ya enaknya,” kalau orang yang maunye kepastian pasti kesel denger kayak gini, mau jalan tapi enggak tau mau kemana, tapi emang kalau ngumpul bertiga juga ujung-ujungnya enggak jelas, ditengah kekosongan ide didalam diri gue, tiba-tiba cuplis diatas kepalanya muncul lampu nyala kayak di film-film entu.
“Gimana ketempat gue ama Darto datengin minggu lalu.”
“Dimana tuh, deket Grogol, ada makanan enak deket situ yang pedes-pedes.”
“Okelah.”
            Meluncurlah kami ke halte Grogol untuk menikmati sebuah sajian yang mengugah selera dan bakal bikin lidah gue terbakar gara-gara kepedesan, akhirnya kami sampai di halte Sumber Waras dengan semangat empat lima gue dan Cuplis jalan dari halte ke tempat yang dimaksud, dari halte enggak begitu jauh, dan sampailah gue ditempat tersebut, tetapi hape gue geter-geter coy, ternyata si Darto nelpon gue, langsung gue angkat.
“Dimana lo?,” dengan gaya khasnya langsung to the point, singkat, jelas dan nada seperti rentenir yang mau nagih utang.
“Di Grogol sama Cuplis, nape?.”
“Gue mau ke Depok, ikut gue aja yok, disono gue pengen nunjukin lo ke suatu tempat, tapi gue ke proyek bentar yak.”
“Buset jauh gila loh.”
“Ayolah udah lama nih enggak ngumpul, gue langsung nih dari bandara mau ke Depok, narok barang doang.”
“Gimana yak?,” pikir gue.
“Gue traktir dah.”
“Yowes lah gue ama Cuplis pake Commuter Line aje yeh,” ucap gue dengan semangat.
“Yoow, turun di UI yak, proyek gue deket sono dan gue masih pake taksi yang sama.”
“Gag nanya,” dan kalian tau, telepon ditutup secara sepihak, seneng banget gue bikin kesel tuh anak, eh tapi tunggu sama aja sih dia lebih ngeselin tiba-tiba nyuruh ke Depok, tapi ditraktir sih gue anggap ini kemenangan gue *ketawasetan* langsung aje gue dan Cuplis balik lagi ke halte Sumber Waras menuju stasiun Sudirman.
            Gue dan Cuplis tiba di stasiun Sudirman, dan menumpang KRL Commuter line menuju stasiun Universitas Indonesia, Sesampainya di stasiun UI, kita langsung di sambut oleh awan hitam pekat, angin dan butiran air yang jatuh dari atas ke bawah, “ya masa jatuh ke atas bro.” ditambah lagi si thunder pake nongol memancarkan cahayanya dan membuatku melayang… eh? Bukan itu, yang bener, “memancarkan cahayanya dan suara gemuruh”. Makin serem anginnya berasa ampe tulang belulang gue, akhirnya gue dan Cuplis nunggu tuh di stasiun, sambil nunggu si Darto yang katanya masih di proyek.
            Hujan akhirnya reda, kemudian kita ketempat proyeknye si Darto yang katanya deket-deket situ, gue dan Cuplis telusuri jalan setapak yang enggak jauh dari stasiun, sungguh malang jalan setapak itu malah ngerendem sepatu dan kaos kaki gue, karena saat jalan gue enggak nyangka jalan yang gua pilih itu dalem!, bagus dah pengorbanan banget buat dapetin Inspirasi nulis. Sesampainya di tempat proyeknya si Darto, langsung aje gue WA lagi si Darto.
“Cuk, masi lama lu?.”
“Bentar lagi palingan, lu dimana?.”
“Nih samping proyek apartemen lo.”
“Oh, disitu ada warung makan penyetan, lu pesen aje tempe medoan sambil nunggu yak.”
“Okelah.”
            Akhirnya gue pesen tuh tempe mendoan sama teh manis di warung makan penyetan situ, sukur ada yang nemenin di saat dingin gini dan tak lupa melepaskan kaos kaki yang sudah basah he…he…he…
            Untuk menghabiskan waktu gue dan Cuplis ngobrol ngalor ngidul, dan tak lama mendoan datang dengan teh manis hangat dan langsung kita berdua sikat dengan beringasnya. Lagi asik-asik ngobrol sambil cemilin mendoan nongol si Darto, nah ini dia orangnya yang buat kita nyasar kayak orang linglung di Depok syukur tuh anak nongol dengan tas hitam besarnya dengan kacamata selalu dipakai dengan kemeja biru, setelan khas kantoran lah.
“Kemane jadinya cuk?.”
“Yuk lah, kita nyebrang trus naik angkot dikit.”
“Okey.”
            Akhirnya kita bertiga ngumpul lagi dan saling ngobrol dan bercengkrama selama perjalanan dari membahas proyek Darto, bisnis si Cuplis dan tentunya tentang gue juga, sampai tak terasa perjalanan membawa kami ketempat yang dituju, tentunya kami turun dari angkot tersebut. Dan gue hanya bisa melongo dan melihat dengan tatapan sayu.
“Lah ini kan tempat tadi yang di Grogol.”
“Iya, disini gue mau nunjukin ini ke lo.”
“Yaelah tadi si Cuplis juga nunjukin tempat ini, capee dah,” mereka berdua hanya tertawa, dan tanpa basa basi kami langsung kedalam, karena hujan kembali turun dan lumayan deras.
Photo gue ambil pas nyampe di gerai UpNormal di Grogol, yang di Depok udah malem mana kondisi hujan jadi enggak bisa fotoin deh.
            Ternyata tempat yang gue pergi sama Cuplis sama yang dimaksud Darto, namanya Warunk UpNormal, gue sendiri bingung ini tempat ape istimewanya ampe sohib gue sebangsa setanah air ini semangat nunjukin tempat ini ke gue, masuk kedalam gue rasakan adalah kenikmatan, sebelum kedalam ditanya dulu sama mbak pegawainya untuk berapa orang dan no smoking or smoking area, gue sama sohib milih no smoking area dan langsung pelayannya nunjukin meja yang kosong dan langsung menyerahkan sebuah kertas menu.
Salah satu menu andalan Warunk UpNormal
                Karena gua laper pake banget gue pesen mie goreng aseli porsi dobel, dan minumnya es teh tarik, sambil menunggu si Cuplis sama Darto ngambil sesuatu didepan pintu masuk tadi, ternyata dia bawa kartu uno dan uno stacko, awalnya gue engga sama sekali tau kecuali kartu uno sih, ngerti-ngerti dikit lah, akhirnya sambil menunggu selain bercengkrama kita memainkan permainan uno stacko versi Darto, sangat seru dan tentunya berisik jika keseimbangan stacko-nya jatuh dan berserakan di lantai.
Yeiy, Uno Stacko my Favourite
            Sambil bermain kami hidangan untuk gue tersedia, mie goreng aseli porsi dobel dan es teh tarik. Hmm, nikmat dan pastinya mengugah selera tapi ya enggak jauh beda sih sebenarnya dengan mie di warkop pinggir jalan, tapi ini porsinya double punya gue.
Salah satu Pesenan Gue pertama kali
            Karena berhubung gue masih laper, langsung aje gue pesen nasi beef chilli dan pisang bakar green tea, wuih lagi laper mas? Iya bro efek laper dan udara dingin ditambah lagi sambil main stacko, makin lengkap. Nasi beef chilli nendang banget pedesnya terasa, terus pisang bakarnya manis dan bubuk green teanya terasa untuk gue yang penggemar matcha.
Nasi Beef Chilli
Pisang Bakar Green Tea



            Keseruan semakin menjadi karena kami bertiga berusaha beradu gengsi untuk menyelesaikan satcko yang paling sulit, oiya, pada saat awal-awal gue masih enggak ngerti main beginian tapi makin kesini malah makin jago *sombongdikit*, caelaah mungkin hari itu adalah hari gue karena dari awal dateng sampe pesenan gue yang kedua dateng Cuplis sama Darto terus ngocok dan nyusun uno stacko-nya terus, kayaknya gue mulai ketagihan main beginian ha…ha…ha…
            Tiba-tiba Darto mesen tahu petis yang super nampol dan bikin mata melek dan makin semangat lagi ngumpul dan maennya, dan ane nambah susu segar dan teh manis untuk suplai cairan tubuh gue, asik dah gaya tuh bahasa dan sebenernya mau pesen makan lagi sih diliat menunya variatif dan unik-unik, tapi ane urungkan karena pas mesen susu segar dan teh manis si Darto mukenye udah keliatan kagak ngenakin.*dasar engga tau diri*
Tahu pedesnya nendang banget.
            Kami masi main sampai tanpa sadar sudah jam 12 malem, saking keasikan mainnya, syukur kumpul hari ini berjalan lancar, seru, rame dan sampe lupa waktu. Akhirnya kumpul bareng sohib sebangsa setanah air ini berjalan lancar, tali silaturahmi yang masih terjalin dari SMA sampai sekarang tetap terjalin hingga mempertemukan saya dengan warunk UpNormal, akhirnya gue pulang dengan menggunakan taksi online dan sampai dirumah dengan selamat.
            Pulang dirumah gue mencoba kembali meja belajar di kamar gue, dan mencoba menulis sedikit demi sedikit garis besar tulisan yang akan gue posting, sambil menyeruput secangkir kopi hangat, hmm… I have a idea now!.
            Ya jadilah tulisan cerita absurd gue ini, pengalaman pertama datengin warkop versi mewah “Warunk UpNormal”, bisa dibilang sangat menyenangkan dan berkesan, dengan tempat unik, pelayan friendly, permainan yang banyak dan tentunya gue kenyang, kepedesan, terhibur dan dapet inspirasi, oiya tempat ini juga cocok banget buat ngumpul seru-seruan bersama teman, pacar dan juga mungkin selingkuhan lo, ha…ha…ha… yang penting buat gue persahabatan bisa terajut kembali di warunk UpNormal tentunya sekalian dapet inspirasi buat nulis deh.

            Nah itu dia perjalanan gue yang awalnya pengen nyari inspirasi dengan sahabat-sahabat gue, walaupun ada masalah seperti hape gue jatoh dari saku saat berkendara serta sepatu gue yang basah kuyup, akhirnya ini tulisan bisa keposting juga deh, mohon maaf kalau ada kata-kata kasar, kurang sopan, kurang setuju sama pendapat gue, dan kurang lebihnya mohon dimaafkan, sampai ketemu lagi di tulisan gue selanjutnya, see ya!.

 Bitcoin Gratis Disini!
Share:
Powered by Blogger.

Menu Lainnya