Valentino Rossi berhasil memuncaki
klasemen pembalap MotoGP setelah berhasil menjadi runner-up pada seri Amerika Serikat, tetapi hal ini diraih bukan
karena kebetulan karena dari awal yang kurang baik menimpa Rossi pada saat sesi
latihan bebas, berhasil membukukan catatan waktu 2 menit 06,292 detik dan
menempati posisi delapan serta terpaut 1,369 detik dari pemuncak klasemen saat
itu Maverick Vinales, pada saat sesi latihan bebas dua Rossi mampu memperbaiki
catatan waktunya menjadi 2 menit 4,806 detik dan menempati posisi keempat pada
hari kedua sesi latihan bebas, sedangkan pada sesi latihan ketiga dan keempat
Rossi hanya mampu membukukan waktu 2 menit 06,915 detik dan 2 menit 05,910
detik dan tercecer di posisi 15 dan 11 pada sesi ini.
Sesi kualifikasi Rossi berhasil
membukukan catatan waktu terbaiknya 2 menit 03,673 detik dan berhak menempati
posisi ketiga dan terpaut 0,932 detik dari Marq Marquez yang menjadi pole position pada balapan di Amerika
Serikat, Sempat terjadi insiden antara Rossi dan Vinales pada tikungan ke 18
pada awal kualifikasi di mulai, Rossi yang melambat sedangkan Vinales yang
sedang mencoba meraih waktu terbaiknya, bersenggolan dan sempat Vinales hampir
terjatuh, tetapi hal ini tidak terjadi.
Picture by: Motogp.com |
Saat konfrensi pers Rossi menegaskan, “kami tidak bersentuhan, karena saya tidak
merasakan itu, tetapi saat Vinales melewati saya ia mengatakan sesuatu dan yang
saya tahu, “Sial, Ada apa dengamu?” saya tidak mengetahuinya.” Rossi juga
menegaskan bahwa rata-rata semua pembalap biasanya akan selalu melambat saat
memasuki tikungan akhir, dan itu normal dan juga memberi kesempatan kepada
pembalap belakang yang sedang atau akan mencatat waktu terbaiknya, tetapi
ketikan ditanya apakah dirinya merasakan atau melihat ada Vinales atau pembalap
lain ia mengatakan, “mungkin saya
melambat tetapi saya tidak melihat apapun dan Vinales,”
tuturnya.(Autosport.com)
Insiden ini berakhir dengan damai dan
mungkin tidak seperti Rossi dan Lorenzo yang berseteru di dalam satu tim, kalau
ini terjadi yang sangat dirugikan adalah kubu Yamaha sendiri, tetapi akhirnya
ini dapat dipadamkan terlebih dahulu walaupun kedepannya kita tidak tahu apa
yang terjadi pada mereka berdua.
Race dimulai dengan kondisi kering
serta berada dalam suhu 23 derajat celcius dengan suhu dilintasan 40 derajat
celcius, Rossi mengawali start yang baik tetap berada pada posisi ketiga pada
balapan hari itu, saat mengejar duo Repsol Honda, Dani Pedrosa dan Marq Marquez
pada putaran ketujuh di tikungan ketiga terjadi sedikit sentuhan dengan
pembalap Monster Tech3 Yamaha, Johann Zarco, tetapi Rossi tidak terjatuh dan
melebar ke sisi lintasan yang lain di tikungan keempat, tetapi yang disayangkan
race director memutuskan menghukum
Rossi dengan penalti 0,3 detik akibat insiden dengan Zarco yang memaksanya memotong
jalur seharusnya.
Picture By: Motogp.com |
Akan tetapi, Hasil finish di posisi keduanya tidak gugur
karena Pedrosa tidak bisa mempersempit jarak dengan Rossi dan akhirnya Rossi
berhasil menyelesaikan balapan pada posisi kedua, tetapi insiden dengan Zarco
kali ini membuat ia kecewa terlebih hukuman 0,3 detik yang diberikan race director pada dirinya dianggapnya
tidak adil, “Saya tidak punya pilihan, saya harus memotong jalur tersebut
karena jika saya memaksakan kita (Zarco) akan terjatuh bersama dimana kamu
berada dalam kecepatan 180 km/h dan saya tidak punya pilihan lain,” ujar Rossi
ketika diwawancarai oleh BTSport.
Rossi juga menyayangkan tindakan yang
diambil oleh Zarco, yang ia nilai terlalu berbahaya dan agresif, seharusnya ia
bisa mendapatkan kesempatan ditikungan lain, kalau Zarco menggunakan cara ini
mungkin cara ini bagus kalau Zarco lakukan di Moto2 tetapi tidak untuk MotoGP,
tetapi Rossi menuturkan, “Zarco adalah
pembalap baru yang bagus, dia sangat bertalenta tetapi dia tidak bisa
menggunakan cara yang sama di MotoGP, ini bukan Moto2,” tandasnya (BTSport)
Dua insiden kecil saat kualifikasi dan
balapan bukan hal yang bagus dan dinantikan bagi Rossi, terlebih ia hanya
mendapatkan posisi kedua saat seri Amerika Serikat, tetapi dengan jatuhnya
Vinales, Rossi berhasil memuncaki klasemen pembalap dengan selisih enam points
dari Vinales ini hal yang baik bagi dirinya berhasil memuncaki klasemen
pembalap sementara ini adalah berkah sendiri bagi pembalap 38 Tahun ini.
Picture By: Motogp.com |
“Ini
sangat mengejutkan sekali, dari seri Argentina hingga Amerika setiap saat sesi
latihan kami mencoba cari cara yang terbaik dengan motor ini, tetapi kami sulit
mengerti dengan motor ini, sehingga sulit untuk mengambil keputusan saat
kualifikasi dan balapan, pada akhirnya kami memilih menggunakan motor lama,
saya rasa itu adalah pilihan terbaik kami, karena saat Pedrosa dan Crutchlow
(di Argentina) mencoba melewati, saya dapat menjauh dari kejaran mereka,”
tuturnya. (Motorsport.com)
Picture By: Motogp.com |
Ketika ditanya tentang seri Eropa yang
akan dilaluinya Rossi mengatakan, “Semenjak
seri MotoGP dimulai, saya sudah menjadikan juara seri sebagai acuan saya itu
juga berlaku semenjak tahun lalu, dan itu juga sama dengan tahun ini, Jerez, Le
Mans, Mugello, Barcelona dan Assen itu adalah track yang sangat baik untuk
merasakan kemampuan motor ini maksimal untuk mencapai itu saya dan tim berusaha
untuk berkonsentrasi penuh.” Tuturnya. (Motorsport.com)
Akhirnya seri MotoGP kembali ke Eropa
setelah berada di Asia (Qatar) dan Amerika (Amerika dan Argentina), Rossi
menatap seri ini sebagai seri pamungkasnya untuk mencoba kembali mengejar
ambisinya menjadi juara dunia kesepuluh kalinya, tentunya seri yang ia sebutkan
adalah seri yang kemungkinan akan digenggamnya dan tidak akan lepas, meskipun
tahun lalu di kampung halamannya sendiri Italia, ia gagal finish gara-gara problem
mesin yang mengeluarkan asap pada awal putaran balap, tentunya dengan bekal
sebagai pemimpin klasemen pembalap adalah modal besar dirinya untuk menatap
seri Eropa yang akan dimulai dari Jerez, Spanyol.(R79)
0 comments:
Post a Comment